Selasa, 23 Mei 2017

MAKALAH BIOLOGI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA DAN HEWAN

Makalah Presentasi

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah IPA BIOLOGI
(PDW 2123)
Sistem Pencernaan


Hasil gambar untuk logo usd



                                                                 Disusun Oleh:
                             Cordula Anggraeni Oktadayani         (151134
034)
                               Clara Desta Krisdiyanti                    (151134170)
                               Onang Santoso                                   (151134183)
                                Layla Khoirun Nisa                          (151134243)


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta







BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Makhluk hidup memerlukan makanan untuk tumbuh, memperoleh energi, dan mengganti sel yang rusak. Makanan yang kita butuhkan tidak dapat langsung diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh tetapi harus dipecah menjadi molekul kecil yang dapat larut.
Proses pemecahan makanan menjadi bentuk yang dapat diserap disebut pencernaan. Sistem pencernaan makanan manusia terdiri atas alat pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas yang akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan.
Enzim-enzim tertentu berfungsi untuk mengubah makanan menjadi zat yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Tanpa enzim yang dihasilkan oleh pankreas, kita akan mati kelaparan walaupun banyak makanan yang kita makan. Makanan yang diperlukan oleh tubuh kita adalah makanan yang bergizi dalam jumlah yang cukup.
Makanan yang bergizi mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam mineral, dan air. Makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Vitamin, mineral, dan air tidak mengalami proses pencernaan. Moleku-molekul makanan yang telah dicerna akan diserap oleh usus dan diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh.
Berkaitan dengan pokok bahasan yang disajikan, maka pada bagian berikut akan diuraikan secara berturut yaitu tentang : Pengertian Sistem Pencernaan, Proses Pencernaan Makanan pada Manusia, Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia, Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia, Sistem Organ Pencernaan pada Manusia, Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia, Sistem Pencernaan Hewan.
BAB II
PE MBAHASAN
1. Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. 
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus

Proses pencernaan berlangsung di dalam saluran pencernaan. Makanan yang kita makan ketika masuk ke mulut dipotong dan dihaluskan oleh gigi yang ada dalam mulut. Proses pencernaan semacam ini disebut pencernaan secara mekanik.
Di dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur yang dikeluarkan oleh tiga pasang kelenjar air air liur. Ekskresi liur dapat terjadi karena rangsangan penglihatan, bau, rasa, atau pikiran tentang makanan. Air liur merupakan cairan agak pekat dan licin karena mengandung musin (lendir). Air liur membantu menelan makanan.
Selain mengandung musin, air liur juga mengandung enzim ptyalin yang disebut juga amilase. Enzim ini mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana (maltosa atau glukosa) yang dapat larut sehingga mudah dicerna. Oleh karena itu, kita merasakan rasa manis di mulut pada saat mengunyah makanan yang mengandung karbohidrat misalnya nasi. Pencernaan dengan bantuan enzim disebut pencernaan secara kimiawi.
Makanan dari mulut masuk ke dalam kerongkongan melalui hulu kerongkongan (faring). Pada saat menelan makanan, epiglotis (katup pangkal tenggorok) menutup tenggorokan. Dengan demikian makanan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan melainkan ke dalam kerongkongan. Makanan dari mulut masuk ke dalam kerongkongan dalam bentuk gumpalan-gumpalan yang disebut bolus.
Dinding kerongkongan mengandung kelenjar yang mengeluarkan musin untuk membasahi jalan makanan. Bergeraknya makanan di dalam kerongkongan dikendalikan oleh otot di kerongkongan. Otot yang melingkari kerongkongan mengerut dan mengendur bergantian menimbulkan gerakan meremas dan mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Caranya, di dalam saluran kerongkongan bagian tepat di depan bolus mengendur, sedangkan tepat di belakang bolus mengerut sehingga bolus didorong ke bawah. Gerak seperti pada kerongkongan itu disebut gerak peristaltik.
Makanan dari kerongkongan masuk ke dalam lambung. Saat makanan masuk, otot lingkar membuka dan menutup kembali agar makanan tetap di dalam lambung. Saat makanan masuk, lambung akan menghasilkan getah lambung yang bersifat asam karena banyak mengandung HCl.Asam lambung akan mematikan bakteri yang terbawa makanan yang tertelan dan mengubah sifat protein dalam makanan sehingga mudah dicerna. Asam lambung juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsin yang berasal dari pepsinogen. Di dalam lambung, makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding lambung, yaitu pepsin dan renin.
Makanan berada di lambung sekitar 4 jam, tergantung pada jenis makanannya. Cairan lebih singkat berada di lambung, sedangkan makanan padat dan kaya protein tinggal lebih lama. Protein yang ada dalam makanan diubah menjadi pepton oleh enzim pepsin. Jika makanan mengandung protein susu (kasein) maka oleh enzim renin akan digumpalkan.Makanan dari lambung masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
Di usus halus terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim yang terdapat pada usus halus. Enzim pencernaan tersebut dihasilkan oleh pankreas yang terletak di bawah lambung. Enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas antara lain tripsin, amilopsin, dan lipase. Sehingga pada usus 12 jari, pepton akan diubah menjadi asam amino oleh enzim tripsin. Amilopsin akan mengubah pati yang telah tercerna sebagian atau seluruhnya sejak dari mulut menjadi gula sederhana. Pada usus 12 jari, pencernaan lemak dimulai oleh enzin lipase sehingga lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Lemak akan diemulsi oleh cairan empedu yang dihasilkan oleh empedu.
Dalam usus halus bagian jejenum pepton diubah menjadi asam amino oleh enzim tripsin. Karbohidrat berbentuk amilum akan diubah menjadi maltosa oleh enzim amilase, sedangkan yang berbentuk sukrosa diubah menjadi fruktosa oleh enzim sukrase. Jika kita memakan karbohidrat yang mengandung laktosa maka akan diubah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase. . Penyerapan sari makanan terjadi di usus halus dan pengedaran sari-sari makanan tersebut ke seluruh tubuh dilakukan oleh darah.
Akhir pencernaan menghasilkan disakarida dan monosakarida dari karbohidrat; asam amino dari protein dan asam lemak serta gliserol dari lemak. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Di dalam jonjot usus halus terdapat pembuluh kapiler darah dan pembuluh kil. Pembuluh darah berfungsi menyerap dan mengangkut sari-sari makanan berupa glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral ke seluruh tubuh.
Kerja enzim pencernaan
Pembuluh kil bertugas menyerap dan mengangkut asam lemak dan gliserol menuju ke pembuluh balik besar di bawah tulang selangka. Di ujung usus halus, semua sari makanan, vitamin, dan mineral yang berguna bagi tubuh telah diserap. Sisanya berupa ampas makanan yang akan masuk ke dalam usus besar.
Ampas makanan terdiri dari makanan yang tidak dapat dicerna (terutama selulosa), bakteri, sel saluran pencernaan yang mati, dan air. Ampas makanan yang masuk ke dalam usus besar berbentuk cairan. Hal itu disebabkan selama pencernaan berlangsung, banyak terjadi penambahan air untuk membantu pencernaan makanan. Air tersebut berasal dari sekresi kelenjar di mulut, lambung, dan usus halus. Di usus besar, kelebihan air akan diserap oleh dinding usus besar sehingga ampas makanan menjadi berbentuk padat yang disebut feses (tinja). Feses dikeluarkan dari dalam tubuh melalui anus.
Lamanya sisa makanan berada di usus besar tergantung keadaan feses dan jumlah air yang diserap. Umumnya feses berada di usus besar selama 12-14 jam. Jika terjadi gangguan usus besar karena virus atau bakteri, makanan akan cepat lewat usus besar dan penyerapan air sangat sedikit, sehingga feses berbentuk cair. Keadaan ini disebut diare.
Bila diare terjadi dalam waktu yang lama, penderita dapat mengalami kekurangan cairan tubuh yang disebut dehidrasi. Sebaliknya, usus besar dapat menahan feses untuk waktu yang lama. Akibatnya feses menjadi sangat kering karena terlalu banyak air yang diserap. Keadaan ini disebut sembelit (konstipasi).
Dapat diringkas Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:
1.1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
1.2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.
1.3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.
1.4. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
1.5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi.
3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia
1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis (bawah rahang)
4. Sublingualis (bawah lidah)
5. Rongga mulut
6. Amandel
7. Lidah
8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. duodenum
15. Saluran empedu
16. Kolon
17. Kolon transversum
18. Kolon ascenden
19. Kolon descenden
20. Ileum
21. Sekum
22. Appendiks/Umbai cacing
23. Rektum/Poros usus
24. Anus
4. Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:
4.1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
4.2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.
5 . Sistem Organ Pencernaan pada Manusia
Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6 organ inti pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya.
5.1. Mulut
Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah gambar anatomi mulut
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-bagiannya:
Mulut terdiri dari:
  1. Langit-langit
  2. Tulang langit-langit
  3. Pembuluh darah dan saraf langit-langit
  4. Gigi
    Lapisan gigi paling luar disebut email, yang merupakn lapisan keras pada puncak gigi. Email berfungsi melindungi tulang gigi. Gigi mulai tumbuh pada bayi berumur 6-7 bulan sampai 26 bulan. Gigi pada anak-anak tersebut disebut gigi susu atau gigi sulung. Setelah anak berumur 6 sampai 14 tahun gigi susu ini tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi tetap. Semua gigi susu berjumlah 20 buah, terdiri dari gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, gigi geraham 8 buah. Sedangkan pada orang dewasa disebut gigi tetap dengan jumlah 32 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan, dan 12 gigi geraham belakang.
Fungsi gigi bermacam-macam, gigi seri sebagai pemotong makanan, gigi taring sebagai pengoyak makanan, dan gigi geraham sebagai pengunyah makanan.
  1. Lidah
    Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan dalam mulut dan mendorong makanan masuk ke dalam saluran selanjutnya. Selain itu juga untuk mengecap atau merasakan makanan, yaitu rasa asin, manis, pahit, dan masam.
  2. Anak lidah
  3. Ludah
    Ludah dihasilakn oleh 3 kelenjar, yaitu kelenjar ludah parotid (di dekat pelipis), kelenjar ludah rahang bawah, dan kelenjar ludah bawah lidah. Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin. Enzim ptyalin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula yaitu maltose dan glukosa.
  4. Gusi
  5. Amandel
5.2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah saluran panjang yang tipis sebagai jalan makanan dari mulut menuju ke lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltic, yaitu gerakan melebar dan menyempit, bergelombang, meremas-remas guna mendorong makanan masuk ke lambung. Di esofagus makanan tidak mengalami proses pencernaan.
Berikut adalah gambar anatomi kerongkongan beserta bagian-bagiannya:
Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
  1. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.
  2. Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
  3. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.
5.3. Lambung (Ventrikulus)
Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat makanan. Letak lambung berada di dalam rongga perut di sebelah kiri di bawah sekat rongga badan Dinding lambung tersusun dari 3 lapisn otot, yaitu otot melingkar,memanjang,dan menyerong. Kontraksi dari ketiga otot ini mengakibatkan gerak peristaltik, yang membuat makanan di dalam lambung diaduk-aduk.
Berikut adalah gambar anatomi lambung beserta bagian-bagiannya:
Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl).
  • Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
  • Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
  • Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
  • HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.
5.4.Usus Halus (Intestinum)

Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang terdiri dari usus dua belas jari (duodendum, usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsinogen,enzim tripsin, enzim amilase, dan enzim lipase.
  1. Tripsinogen. Merupakan enzim in-aktif yang harus diaktifkan terlebih dulu oleh enzim enterokinase.
  2. Tripsin. Yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
  3. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
  4. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa. Proses penyerapan makanan umumnya dimulai di usus haus, kemudian di kolon terjadi reabsorpsi air. Namun ada juga proses penyerapan yang dimulai sejak di lambung
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta bagian-bagiannya:
5.5. Usus Besar (Kolon)
Usus besar adalah usus yang terbesar. Batas antara usus halus dengan usus besar adalah usus buntu. Usus besar memiliki tambahan usus yang disebut umbai cacing (apendiks) yang terletak di bagian ujung usus buntu. Usus besar terdiri dari dua bagian, yaitu usus tebal dan poros usus (rectum). Usus tebal terdiri atas bagian yang naik, bagian yang datar, dan bagian yang turun. Bagian akhir dari usus besar adalah poros usus (rectum). Usus tebal mengatur kadar air pada sisa makanan.
Fungsi utama usus besar adalah untuk mengatur kadar air sisa makanan .Apabila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air, dinding usus tebal mengeluarkan air ke sisa makanan tersebut. Di dalam usus tebal terdapat bakteri koli (Escherichia coli) yang membantu proses pembusukan sisa-sisa makanan menjadi feses. Bakteri koli juga membantu pembentukan vitamin K dan vitamin B-12. Selain itu, bakteri koli dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
Berikut adalah gambar anatomi usus besar beserta bagian-bagiannya:
Struktur usus besar terdiri dari:
  1. Usus buntu
  2. Kolon asedens (kolon naik)
  3. Kolon transversum (kolon datar)
  4. Kolon desendens (kolon turun)
  5. Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.
5.6. Anus
Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh.. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan kotoran (feses) melalui proses defekasi (buang air besar). Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya:
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu. Anus mempunyai dua otot, yaitu otot tak sadar pada bagian internal, dan otot tak sadar pada bagian eksternal. Feses yang menyentuh dinding rectum akan merangsang relaksasi (mengendur) otot tak sadar, sehingga ada keinginan untuk membuang air besar. Pada saat yang bersamaan secara sadar, akan terjadi kontraksasi ( mengerut) pada otot sadar, sehingga kita bisa menahan untuk membuang air besar. Jika kita menahan reflex pengeluaran ini, maka refleksi itu akan hilang dalam beberapa menit, dan baru timbul lagi beberapa jam kemudian. Mekanisme inilah yang mengakibatkan kita dapat menahan membuang air besar jika keadaan tidak memungkinkan.
6. Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia

1. Apenditis (usus buntu) adalah peradangan pada apendiks (umbai cacing) yang disebabkan 
oleh infeksi bakteri.

2. Diare atau mencret adalah gangguan penyerapan air didalam usus besar sehingga ampas makanan yang dikeluarkan dari tubuh berwujud cair.
3. Kolik adalah rasa sakit berulang-ulang karena kontraksi otot dinding lambung atau usus yang kuat.
4. Peritonitis adalah luka dan peradangan pada selaput rongga perut. Peritonitis disebabkan oleh tukak lambung dan apendisitis yang kronis.
5. Sembelit atau konstipasi adalah kesulitan membuang air besar disebabkan oleh feses yang keras.
6. Muntah-muntah adalah keluarnya makanan dan cairan lambung melalui mulut yang disebabkan karena keracunan, mabuk perjalanan, dan gangguan peredaran darah.
7. Ulkus (radang lambung) adalah peradangan dinding lambung akibat produksi asam lambung lebih banyak daripada jumlah makanan yang masuk.
8. Kanker lambung, biasanya disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, dan sering mengkonsumsi makanan awetan.
9. Kolitis atau radang usus besar, gejalanya berupa diare, kram perut, atau konstipasi, bahkan dapat terjadi pendarahan dan luka pada usus.
10.Disfagia, adalah kerusakan lambung karena alcohol dan racun.
11.Enteritis, adalah peradangan pada usus halus atau pada usus besar yang disebabkan oleh bakteri.
12. Parotitis (gondong), adalah radang kelenjar parotis oleh virus.
7.Sistem Pencernaan Hewan


Sebagaimana telah disinggung di atas, sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Macam,sususnan,fungsi masing-masing alat pencernaan tersebut berlainan, tergantung pada organisme dan jenos makanannya. Berikut akan diuraikan sistem pencernaan hewan pemamak biak, ikan, amfibi, reptil, dan burung. 


7.1 Sistem Pencernaan pada Hewan Ruminansia (Pemamak Biak)
Hewan ruminansia merupakan anggota kelas mamalia yaitu satu kelompok dengan manusia seperti sapi,kambing,rusa, tetapi dengan sistem pencernaan berbeda dengan manusia. Perbedaan tersebut berkaitan dengan jenis makanannya. Saluran pencernaan pada hewan ruminansia terdiri dari mulut, kerongkongan, perut besar (rumen),perut jala,(reticulum), perut kitab (omasum), perut masam (abomasum), usus halus, usus besar, rectum, dan anus.
Urutan pencernaan :
a.Makanan yang masuk dalam mulut dibelit oleh lidah, direnggut oleh gigi seri kemudian bercampur dengan air liur.
b.Makanan dari mulut ditelan masuk melalui kerongkongan menuju ke dalam perut besar(rumen).
c.Makanan disimpan sementara di rumen, kemudian masuk ke dalam perut jala (reticulum).
d.Di dalam perut jala makanan dicerna secara kimiawi dan dibentuk menjadi gumpalan kecil.
e.Gumpalan kecil dikeluarkan kembali ke mulut untuk dimamahulang sampai lumat oleh geraham.

f.Setelah makanan dimamah, ditelan lagi dan masuk ke perut kitab (omasum) untuk digiling. 
Proses memamah dilakukan ketika mamalia sedang beristirahat.

g.Selanjutnya makanan masuk ke dalam perut masam(abomasum). Perut masam adalah lambung.
h. Di dalam perut masam, makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim. Enzim dihasilkan oleh bakteri dan ciliate. Enzim tersebuta adalah enzim selulase untuk menghancurkan selulosa.
i. Sari-ari makanan masuk ke usus halus, lalu diserap dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
j. Bakteri dan ciliata yang terdapat dalam sisa makanan akan ikut keluar bersama sisa makanan, dan bermanfaat untuk menghasilkan biogas.

7.2 Sistem Pencernaan Ikan
Saliran pencernaan ikan terdiri dari mulut, kerongkongan( esofagus), lambung, usus, dan anus. Ikan tidak memilik kelenjar ludah, tetapi memiliki kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan. Antara lambung dan usus terdapat 3 buah usus buntu (seka). Ikan mempunyai hati, kantung empedu serta saluran empedu yang bermuara ke dalam usus. Makanan dari lambung masuk ke dalam usus. Di usus terjadi penyerapan makanan. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
7.3 Sistem Pencernaan Amfibi
Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak. Saluran pencernaan pada amfibi terdiri atas mulut, kerongkongan(esofagus), lambung(ventrikulus), usus(intestinum),dan kloaka. Di dalam rongga mulut terdapat gigi,lidah, lidah, dan kelenjar ludah. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, pankreas. Lidah pada katak bercabang dua, dan berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Makanan yang masuk ke mulut lalu ditelan melewati kerongkongan menuju lambung. Di dalam lambung, makanan dicerna kemudian masuk ke usus. Dinding usus mengandung kapiler darah dan sisa-sisa makanan akan diserap. Selanjutnya ssisa makanan di dorong keluar melalui kloaka.
7.4 Sistem Pencernaan Reptil

Saluran pencernaan pada reptile terdiri dari mulut, kerongkongan(esofagus), lambung,usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, pankreas dan hati. Gigi berfungsi untuk mengunyah mangsa. Kelenjar ludah yang pada rongga mulut menghasilkan lendir yang berguna untuk memudahkan menelan makanan. Bentuk lambung pada reptile sesuai dengan bentuk tubuhnya. Kura-kura memiliki lambung agak bulat, ulat dan bengkarung memiliki bentuk lambung yang memanjang.

7.5 Sistem Pencernaan Burung
Susuna saluran pencernaan pada burung pemakan biji terdiri atas mulut,esofagus,tembolok,lambung kelenjar, lambung pengunyah(empedal), usus halus, usus besar, rectum, dan kloaka. Makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk ke dalam rongga mulut, lalu menuju kerongkongan. Kerongkongan merupakan pipa atau saluran antara rongga mulut dan lambung. Lambung atau perut besar terdiri dari dua bagian yaitu lambung kelenjar di bagian depan, dan lambung pengunyah atau empedal di bagian belakang. Fungsi nya untuk menghancurkan biji-biji yang ditelan. Lalu proses pencernaan terjadi di dalan usus halus, enzim yang dihasilakn oleh pancreas dan empedu yang dihasilkan oleh hati dialirkan ke dalam usus halus. Hasil-hasil pencernaan berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah dalam dinding usus halus.Usus berguna untuk memperluas daerah penyerapan sari makanan. Sisa makanan didorong ke usus besar(kolon) kemudian ke dalam reticulum dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga saluran, yaitu saluran pencernaan dari usus, saluran uretra dari ginjal, dan saluran kelamin.
Daftar Referensi
· Istamar Syamsur, dkk.2004. Biologi SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga.
· Priadi Arif.2010.Biologi SMA Kelas XI Edisi 1 Cetakan ke-2.Jakarta. Yudhistira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar